Banyak dugaan muncul terkait Rapat Paripurna DPR soal Kasus Bank Century yang berakhir ricuh, pada Selasa (2/3/2010) semalam adalah sebuah hal yang di sengaja atau settingan dari Partai Demokrat sendiri dan hal itu dimaksutkan untuk mengurangi masa sidang menjadi satu hari seperti yang diinginkan Partai Golkar, PDIP, Hanura dan Gerindra.
Dugaan adanya settingan atau unsur kesengajaan membuat Rapat Paripurna DPR yang berakhir ricuh juga dipublikasikan oleh salah satu situs portal berita Indonesia, Inilah.com.
Seperti yang tertulis disitus tersebut, menyatakan bahwa seorang sumber situs inilah di DPP Partai Demokrat membenarkan hal tersebut. Menurutnya, Marzuki Alie sengaja diminta untuk menutup sidang secepat mungkin.
Dengan ditutupnya sidang secara sepihak oleh Marzuki Alie, maka sidang itupun berakhir ricuh dan tanpa ada kesepekatan baru soal masa sidang paripurna.
Dengan masa sidang yang dijadwalkan menjadi dua hari, yaitu 2 dan 3 Maret, maka sumber situs inilah.com menambahkan, Partai Demokrat masih memiliki waktu untuk melanjutkan lobi-lobi politik dengan fraksi-fraksi di DPR terkait voting yang akan dilakukan terhadap opsi kesimpulan dan rekomendasi Pansus Century pada sidah Paripurna Rabu (3/3/2010).
Seperti diketahui, dalam laporan kerja Pansus Century yang dibacakan Ketua Pansus Idrus Marham, telah mengerucut dua opsi kesimpulan dan rekomendasi yang tidak bisa diputusakan Pansus. Opsi tersebut adalah opsi A yang menganggap kebijakan Bailout Century dan pelaksanaannya tidak ada masalah. Dan opsi C yang menganggap ada pelanggaran yang dilakukan pejabat terkait pada kebijakan Bailout Century dan pelaksanaannya.
Berdasarkan informasi yang beredar, hingga Selasa (2/3), fraksi yang memilih opsi A adalah, Demokrat, PKB dan PAN. Sementara, Fraksi yang memilih opsi C adalah Golkar, PDIP, PKS, PPP, Gerindra dan Hanura. Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, belum dapat dikonfirmasikan kepada Fraksi Demokrat soal kebenaran kabar kericuhan Sidang Paripurna DPR sengaja dilakukan Demokrat.From
Dugaan adanya settingan atau unsur kesengajaan membuat Rapat Paripurna DPR yang berakhir ricuh juga dipublikasikan oleh salah satu situs portal berita Indonesia, Inilah.com.
Seperti yang tertulis disitus tersebut, menyatakan bahwa seorang sumber situs inilah di DPP Partai Demokrat membenarkan hal tersebut. Menurutnya, Marzuki Alie sengaja diminta untuk menutup sidang secepat mungkin.
Dengan ditutupnya sidang secara sepihak oleh Marzuki Alie, maka sidang itupun berakhir ricuh dan tanpa ada kesepekatan baru soal masa sidang paripurna.
Dengan masa sidang yang dijadwalkan menjadi dua hari, yaitu 2 dan 3 Maret, maka sumber situs inilah.com menambahkan, Partai Demokrat masih memiliki waktu untuk melanjutkan lobi-lobi politik dengan fraksi-fraksi di DPR terkait voting yang akan dilakukan terhadap opsi kesimpulan dan rekomendasi Pansus Century pada sidah Paripurna Rabu (3/3/2010).
Seperti diketahui, dalam laporan kerja Pansus Century yang dibacakan Ketua Pansus Idrus Marham, telah mengerucut dua opsi kesimpulan dan rekomendasi yang tidak bisa diputusakan Pansus. Opsi tersebut adalah opsi A yang menganggap kebijakan Bailout Century dan pelaksanaannya tidak ada masalah. Dan opsi C yang menganggap ada pelanggaran yang dilakukan pejabat terkait pada kebijakan Bailout Century dan pelaksanaannya.
Berdasarkan informasi yang beredar, hingga Selasa (2/3), fraksi yang memilih opsi A adalah, Demokrat, PKB dan PAN. Sementara, Fraksi yang memilih opsi C adalah Golkar, PDIP, PKS, PPP, Gerindra dan Hanura. Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, belum dapat dikonfirmasikan kepada Fraksi Demokrat soal kebenaran kabar kericuhan Sidang Paripurna DPR sengaja dilakukan Demokrat.From
Banyak dugaan muncul terkait Rapat Paripurna DPR soal Kasus Bank Century yang berakhir ricuh, pada Selasa (2/3/2010) semalam adalah sebuah hal yang di sengaja atau settingan dari Partai Demokrat sendiri dan hal itu dimaksutkan untuk mengurangi masa sidang menjadi satu hari seperti yang diinginkan Partai Golkar, PDIP, Hanura dan Gerindra.
Dugaan adanya settingan atau unsur kesengajaan membuat Rapat Paripurna DPR yang berakhir ricuh juga dipublikasikan oleh salah satu situs portal berita Indonesia, Inilah.com.
Seperti yang tertulis disitus tersebut, menyatakan bahwa seorang sumber situs inilah di DPP Partai Demokrat membenarkan hal tersebut. Menurutnya, Marzuki Alie sengaja diminta untuk menutup sidang secepat mungkin.
Dengan ditutupnya sidang secara sepihak oleh Marzuki Alie, maka sidang itupun berakhir ricuh dan tanpa ada kesepekatan baru soal masa sidang paripurna.
Dengan masa sidang yang dijadwalkan menjadi dua hari, yaitu 2 dan 3 Maret, maka sumber situs inilah.com menambahkan, Partai Demokrat masih memiliki waktu untuk melanjutkan lobi-lobi politik dengan fraksi-fraksi di DPR terkait voting yang akan dilakukan terhadap opsi kesimpulan dan rekomendasi Pansus Century pada sidah Paripurna Rabu (3/3/2010).
Seperti diketahui, dalam laporan kerja Pansus Century yang dibacakan Ketua Pansus Idrus Marham, telah mengerucut dua opsi kesimpulan dan rekomendasi yang tidak bisa diputusakan Pansus. Opsi tersebut adalah opsi A yang menganggap kebijakan Bailout Century dan pelaksanaannya tidak ada masalah. Dan opsi C yang menganggap ada pelanggaran yang dilakukan pejabat terkait pada kebijakan Bailout Century dan pelaksanaannya.
Berdasarkan informasi yang beredar, hingga Selasa (2/3), fraksi yang memilih opsi A adalah, Demokrat, PKB dan PAN. Sementara, Fraksi yang memilih opsi C adalah Golkar, PDIP, PKS, PPP, Gerindra dan Hanura. Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, belum dapat dikonfirmasikan kepada Fraksi Demokrat soal kebenaran kabar kericuhan Sidang Paripurna DPR sengaja dilakukan Demokrat.From
Dugaan adanya settingan atau unsur kesengajaan membuat Rapat Paripurna DPR yang berakhir ricuh juga dipublikasikan oleh salah satu situs portal berita Indonesia, Inilah.com.
Seperti yang tertulis disitus tersebut, menyatakan bahwa seorang sumber situs inilah di DPP Partai Demokrat membenarkan hal tersebut. Menurutnya, Marzuki Alie sengaja diminta untuk menutup sidang secepat mungkin.
Dengan ditutupnya sidang secara sepihak oleh Marzuki Alie, maka sidang itupun berakhir ricuh dan tanpa ada kesepekatan baru soal masa sidang paripurna.
Dengan masa sidang yang dijadwalkan menjadi dua hari, yaitu 2 dan 3 Maret, maka sumber situs inilah.com menambahkan, Partai Demokrat masih memiliki waktu untuk melanjutkan lobi-lobi politik dengan fraksi-fraksi di DPR terkait voting yang akan dilakukan terhadap opsi kesimpulan dan rekomendasi Pansus Century pada sidah Paripurna Rabu (3/3/2010).
Seperti diketahui, dalam laporan kerja Pansus Century yang dibacakan Ketua Pansus Idrus Marham, telah mengerucut dua opsi kesimpulan dan rekomendasi yang tidak bisa diputusakan Pansus. Opsi tersebut adalah opsi A yang menganggap kebijakan Bailout Century dan pelaksanaannya tidak ada masalah. Dan opsi C yang menganggap ada pelanggaran yang dilakukan pejabat terkait pada kebijakan Bailout Century dan pelaksanaannya.
Berdasarkan informasi yang beredar, hingga Selasa (2/3), fraksi yang memilih opsi A adalah, Demokrat, PKB dan PAN. Sementara, Fraksi yang memilih opsi C adalah Golkar, PDIP, PKS, PPP, Gerindra dan Hanura. Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, belum dapat dikonfirmasikan kepada Fraksi Demokrat soal kebenaran kabar kericuhan Sidang Paripurna DPR sengaja dilakukan Demokrat.From
Tidak ada komentar:
Posting Komentar