JURAGAN BRA YANG TEROBSESI BONITA
Jefri Van Novis Bukittinggi, 16 November 1981,berasal dari Sumatera Barat. Ia merupakan pemilik PT. Bonita Anugerah Pratama Tour and Travel. Ia pun pernah meraih penghargaan pada tahun 2008 sebagai finalis Wirausaha Mandiri 2008, dan Top Ten Tor and Travel in West Sumatera dari Dinas Pendidikan Darah Perak Malaysia.
Berawal dari kegigihannya menjual pakaian wanita, bisnis Jefri terus berkembang. Setelah sukses mengembangkan usaha biro perjalanan di pasar grosir Aur Kuning di Bukittinggi, kini ia melejit ke pusat grosir dunia di Tanah Abang Blok A, Jakarta. ”Dia bermimpi sekali waktu memiliki maskapai penerbangan Bonita Air.
Bonita dalam bahasa Spanyol berarti wanita jelita. Nama inilah yang begitu melekat dan tak bias dipisahkan dari Jefri Van Novis. Kemana-mana ia selalu membawa pakaian dalam wanita sebagai bisnis jual belinya.
Setelash lulus SMUN 3 Bukittinggi pada tahun 2000, karena faktor biaya dia tidak yakin bisa melanjutkan ke Universitas terfavorit pilihannya di Sumatera Barat . Namun ia tetap mengikuti SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) “Saat hasil SPMB itu di umumjkan, nama Jefri tercantum di daftar mereka yang diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang.
Meski senang dan bangga, namun ada juga rasa khawatir dengan pembayaran biaya kuliahnya yang terbilang tinggi, serta biaya hidup selam kuliah di Padang. Maka muncullah pemikiran untuk kuliah sambil berdagang.
Maka jadilah Jefri pedagang produk pakaian dalam wanita diantaranya bra, celana dalam, korset, dan sejenisnya yang bernerk Bonita, yang diproduk kakak sepupunya di Jakarta. Modalnya adalah tekad dan kepercayaan dari kakak sepupunya, karena Jefri tidak memiliki modal sedikitpun. Ia mendapat kredit selama satu minggu. Jadi produk yang diambilnya baru di bayar seminggu kemudian.
Untuk mencari uang kemudian Jefri langsung bergerak memasarkan produk dari pasar grosir berkalangan rendah sampai dengan pasar grosir terbesar di Sumatera Barat, serta ke lokasi-lokasi yang strategis dan banyak dikunjungi orang-orang.Semua took di Padang di tawarinya sehingga ia mendapatkan pesanan yang lebih besar lagi.
Tanggapan orang ad yang memuji dan ada juga yang meremehkannya. namun Jefri tetap semangat dan tetap percaya diri dengan bisnisnya. Ia menawarkan produknya ke ratusan took, mak jumlah took yang berkenan membeli produknyapun lumayn banyak.
Kekampusnya pun ia tak ragu membawa barang dagangannya dan menawarkan kepada rekan kuliahnya. Ada yang salut dan ada juga yang melecehkannya, berkat kegigihannya yang melecehkanya malah berbalik arah menjadi salut.
Meskipun sibuk berbisnis Jefri mampu menyelesaikan studinya hanya dalam tempo 3,5 tahun saja. Dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)-nya pun tinggi, 3,3 dari skala 4.
Usai berkuliah pada tahun 2004, Jefri masih tetap memasok barang dagangannya ke Padang. Sambil membantu kakaknya ini ia mempelajari seluk-beluk pasar grosir terbesar di Sumatera Barat ini dan mencoba mengenali potensi-potensi bisnis yang bisa digali dari jejaring yang dikembangkan disana.
Akhirnya pada tahun 2006 iapun merasa mantap untuk membangun bisnisnya sendiri yang terpisah dari sang kakak. bisnis pakaian dalam di tinggalkannya dan diserahkan kepada kakaknya. Perusahaan yang bergerak di Industri perjalanan dan wisata diberinya nama Bonita Tour and Travel. Perusahaan ini terutama melayani pemesanan tiket pesawat udarauntuk tujuan kedalam maupun ke luar negeri, Jefri juga merintis usaha barunya menjadi subagent penjualan tiket pesawat. Setelah setahun menjadi subagen, Jefri bisa mewujudkan keinginannya menjadi agen resmi.. “Sebagai agen resmi kita bisa menikmati komisi penuh “ katanya.
Pada April 2007 ia bersama kakaknya mendirikan perseroan terbatas sebagai syarat untuk bisa menjadi agen resmi. Karena modalnya terbatas, ia hanya bisa mengajukan agen satu demi satu maskapai. Berawal dari Mandala Airlines, lalu Batavia Air, berkat kegigihannya menjual tiket kemudian satu penerbangan lainnya termasuk maskapai besar seperti Garuda Indonesia mulai mempercayakan penjualan tiket kepada Bonita.
Jefri mengakui, ketatnya persaingan antar maskapai penerbangan dan banyaknya bis antar kota antar provinsi membuat margin dari penjualan tiket makin lama makin mengecil. “Tapi jika kita geluti secara serius , lama-lama pelanggan kita akan semakin banyak ,” ujarnya.
Kesungguhan Jefri membesarkan Bonita terlihat dari berbagai upaya promosi yang dilakukannya. Seluruh ilmu yang dipelajarinya di perguruan tinggi, dan yang dipetiknya dari pengalaman langsung berbisnis sejak semester pertama kuliah diterapkannya untuk memperkenalkan, menarik perhatian, membujuk, dan membangun loyalitas pelanggan.
Sukses membesarkan Bonita di di kota asalnya, Jefri bertekad mendirikan cabang di Jakarta, akhir Maretlalu ia berhasil membuka cabang di Pasar Blok A, Tanah Abang, Jakarta Pusat lokasi ini sangat strategis karena merupakan pusat bisnis grosir yang bukan saja melayani seluruh Indonesia bahkan Negara lainnya juga.
Namun berbeda dengan di Aur Kuning dan Bukittinggi umumnya yang pasarnya telah dikuasainya, Jefri harus lebih bekerja keras lagi karena sudah banyak biro perjalanan lain yang telah mendirikannya lebih awal darinya. Dari sekedar berjualan tiket , Jefri juga ingin membesarkan bisnisnya ke bidang terkait.. Untuk sasaran jangka pendek, ia berniat mengembangkan Layanan jasa pengiriman, seperti kargo dan titipan kilat, usaha penukaran uang (money changer).
Seiring dengan itu angannya pun melambung ia mempunyai impian besar yaitu membangun perusahaan penerbangan Bonita Air.
“Banyak pelajaran yang dapat kita ambil setelah mebaca cerita ini, diantaranya melihat dari segi perjuangannya, kerja keras dan terus berusaha tak kenal menyerah, kreatif, disiplin membagi waktu, berpikir positip dan maju, semangat, selalu disertai dengan doa, dan yakin bahwa kedepan kita bisa sukses”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar